LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Rumah pribadi Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Banda Aceh Muzakir Tuloet di Dusun Malahayati, Gampong Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, mendapat teror bom molotov.
Muzakir Tuloet di Banda Aceh, Selasa 23 Juni 2020 mengatakan bom molotov tersebut sempat meledak di pintu pagar. Namun, ledakan tidak merusak pintu pagar, tetapi menyisakan bekas terbakar di tiang beton pagar.
“Ledakan sempat mengejutkan warga sekitar. Selain ledakan, juga ada kobaran api. Namun, anak saya di rumah tidak mengetahuinya,” kata Muzakir Tuloet.
Muzakir Tuloet mengatakan pada malam kejadian, dirinya tidur di rumahnya di Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Dirinya pulang ke rumah Gampong Lampulo, sekitar pukul 05.45 WIB.
“Saat membuka pintu pagar, ada sesuatu bekas terbakar melekat di tangan. Saya tanya kepada anak, apa ada membakar sesuatu,” kata Muzakir Tuloet.
Namun setelah diperiksa, ternyata bom molotov, menggunakan botol kaleng ukuran sedamg. Botol bom molotov tersebut sudah diamankan di kantor polisi.
“Dari hasil rekaman kamera pemantau, kejadian sekitar pukul 02.45 WIB. Terlihat seseorang memakai helm lari meletakkan sesuatu di pintu pagar. Tidak ada kerusakan,” kata Muzakir Tuloet.
Pelaku yang melempar benda diduga bom molotov di salah satu rumah pejabat Pemerintah Kota Banda Aceh sekitar pukul 02.40 WIB terekam CCTV.
Pelemparan bom molotov tersebut terjadi di rumah pribadi milik Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Muzakkir Tuloet di Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh.
“Saat pulang subuh tadi ke rumah dan membuka gembok pagar, saya melihat tangan saya hitam dan melihat ada berupa kaleng cat semprot atau botol parfum di pagar,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh, Muzakkir Tuloet di Banda Aceh, Selasa.
Ia mengaku tidak menaruh curiga terhadap benda asing yang ia lihat dan langsung bertanya kepada istrinya ada kejadian apa pada Senin malam.
“Saya tanya ke istri apakah anak-anak ada yang bermain kembang api tadi malam, lalu dijawab tidak ada, mana mungkin main kembang api pada malam hari. Anak tertua saya pun saat pulang sekira pukul 24.00 WIB tidak menemukan keanehan apa pun,” katanya.
Ia mengatakan dirinya langsung mengecek kamera pengawas di rumahnya dan melihat ada seseorang yang lari di depan rumahnya menggunakan helm.
“Dari hasil rekaman CCTV di teras rumah, saya langsung menduga ini merupakan sebuah teror atau bom molotov karena ada letupan api,” katanya.
Muzakkir mengatakan baru pertama kali ini dirinya dan keluarga mendapatkan teror seperti ini.
“Kemungkinan ini masalah kerjaan,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian. (Red)