Daerah  

Polemik Pembelian Seragam di SDN 1 Bireuen Kepsek: Kualitasnya Bagus

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Seragam sekolah yang dikutip dari siswa-siswi oleh pihak SD Negeri 1 Bireuen senilai 330 Ribu hingga 395 Ribu diprotes sejumlah wali murid karena harganya dianggap mahal.

Hal itu disampaikan oleh Kepala SD Negeri 1 Bireuen Murtala kepada awak media pada Jumat 29 Oktober 2021, ia menyebutkan pembelian baju tersebut diwajibkan kepada siswa-siswi agar seragam, untuk siswi harganya 395 Ribu, untuk siswa 330 ribu dengan kualitas bagus.

“Harganya sesuai dengan kualitas, untuk siswi lebih mahal karena ditambah jilbab, kualitasnya jaminan bagus karena bahannya langsung dipesan dari Bandung,” kata Murtala yang juga didampingi oleh pemilik konveksi tersebut

Murtala membantah bahwa pihak Sekolah menjadikan bisnis dalam pembelian baju seragam siswa-siswi SD yang dipimpinnya.

“Kotak tidak berbisnis disini dan tidak mencari keuntungan, pembelian seragam ini dilakukan oleh pihak sekolah agar semuanya seragam,” ujar Murtala

Katanya pembelian seragam ini sudah disampaikan kepada wali murid saat pembagian Rapor beberapa waktu lalu, jika ada wali murid yang mau jahit sendiri tidak masalah.

“Jika ada wali murid ingin beli sendiri silahkan, tapi harus sama persis dengan dibelikan pihak sekolah,” ujar Murtala

Sementara salah satu wali Murid mengatakan seregam tersebut terlalu mahal karena kondisi ekonomi di masa Pandemi semakin sulit, seharusnya pihak sekolah menunda dulu pembelian seragam.

“Sekolah tatap muka baru beberapa hari dimulai, siswa baru saja bisa ke sekolah, pas bisa sekolah langsung beli seragam, walaupun bisa dicicil tapi ini memberatkan,” kata wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (Kabid SD) Alfian, SE membenarkan adanya pembelian baju seragam di SDN 1 Bireuen.

“Terkait baju seragam, semua sekolah itu punya peraturannya masing-masing,” kata Alfian.

Ia mengatakan, terkait dengan baju seragam, semua sekolah baju seragamnya memang ditanggung oleh orang tua murid. Namun, dalam hal ini yang menjadi masalah bukan pembelian baju seragam, melainkan harga yang barangkali dianggap mahal.

“Saya sudah konfirmasi sebelumnya, kenapa terlalu mahal? Lalu dari informasi pihak sekolah mengatakan kualitasnya bagus, awalnya sudah mengadakan rapat dengan wali murid, dan mendatangkan tukang jahit,” ujar Alfian.

Alfian menyebutkan, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sudah memanggil pihak sekolah terkait masalah seragam tersebut.

“Menurut informasi pihak sekolah, kualitas kainnya bagus, dan sudah kesepakatan dengan wali murid,” imbuh Alfian. (Adam Zainal/Red)