Daerah  

Puluhan Warga Aceh Timur Terpapar Gas Beracun, GeMPAR: Medco Harus Bertanggung Jawab

Kuasa Hukum Pengadu Auzir Fahlevi SH

LINTAS NASIONAL – ACEH TIMUR, Terkait puluhan warga Desa Panton Rayeuk T yang diduga terpapar gas beracun Ketua LSM GeMPAR Aceh Auzir Fahlevi meminta pihak Medco dan BPMA serta Dinas Lingkungan Hidup Tingkat Provinsi/Kabupaten secepat mungkin melakukan langkah-langkah penanganan secara serius dan mengedepankan prinsip humanis terhadap para korban yang terimbas dampak dari kegiatan flaring sumur gas di sektor AS-11 Kecamatan Nurussalam.

“Kita berharap Medco agar selalu memperhatikan keselamatan warga masyarakat dalam melakukan kegiatan eksploitasi dan eksplorasi migas, sebagai perusahaan berkelas internasional, Medco sepatutnya ekstra hati-hati apalagi jika kegiatannya itu menimbulkan dampak serius bagi keselamatan warga dan lingkungan hidup,” ujar Auzir Fahlevi pada Jumat 9 April 2021.

Tambahnya, terkait peristiwa ini yang jelas Medco harus bertanggungjawab terhadap dampak flaring tersebut.

Informasi yang diperoleh akses dari peristiwa tersebut, sembilan warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, diduga terpapar gas beracun yang kini terpaksa dirawat di RSUD Zubir Mahmud Idi Rayeuk Aceh Timur.

Peristiwa dugaan terpapar gas beracun tersebut, awalnya terjadi pada pagi Jumat (9/04/2021) sekira pukul 8.00 WIB. “Sekira pukul 4.00 pagi, kami telah mencium bau busuk, seperti bau telur busuk. Pada pukul 8.00 pagi, istri saya mulai sesak dan mual,” kata Jamiin (51) di UGD RSUD dr. Zubir Mahmud Idi.

Adapun delapan orang yang telah dirawat secara intensif di UGD RSUDZM Idi, yakni, Mariana Yusuf (38), Uska Anggraini (19), Idris Ismail (44), Hasanah (42), Maulida (14), Tiwaria (60), Suppriati (33) dan Aminah (34) semuanya warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.

Asap Flare Telah Berhenti, Pekerja Fokus Bantu Warga

Sementara itu, pihak Perusahaan pengelolaa Blok A PT. Medco E&P Malaka dalam keterangan tertulis mengatakan, PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) bersama instansi terkait di Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam tengah fokus menangani dampak asap dari kegiatan flaring gas sumur AS-11 yang sedang dalam proses perawatan sumur. Perusahaan langsung menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4/2021) pagi.

Saat ini, Perusahaan berkoordinasi dengan Puskesmas, aparat dan keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan BPMA dan mohon dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian ini,” ujar VP Relations & Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi. (Red)