Daerah  

Tak Hadiri Rapat Terkait Bansos Warga Aceh di Malaysia, Al Farlaky: Ini Seperti Prank, Plt Gubernur Plin-plan

LINTAS NASIONAL – BANDA ACEH, Komisi V DPRA gagal melakukan pertemuan dengan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah setelah pihak Pemerintah Aceh tidak menghadiri undangan pada Jumat 7 Agustus 2020.

Rencananya Komisi V DPRA akan mempertanyakan janji bantuan 10 ribu paket sembako untuk warga Aceh di Malaysia Sesuai dengan yang sudah dijanjikan Gubernur Aceh namun dalam beberapa Hari ini dibatalkan secara tiba-tiba.

“Setelah 3 Jam Kami menunggu dan Akhirnya Saudara PLT Gubernur juga tidak Kunjung Datang dan ini Jelas sekali Sikap Arogansinya sang Kepala Pemerintah Aceh yang sudah sering sekali dipertontonkan Kepada Kita Bersama,” ujar Ketua Komisi 5 M. Rizal Fahlevi Kirani

Sementara itu Sekretaris Komisi 5 dari Iskandar Usman Al-Farlaky, meyampaikan rapat dengar pendapat ini dengan memanggil Plt Gubernur mempertanyakan janji Plt untuk 10 ribu paket bansos bagi warga Aceh di Malaysia yang berdampak covid19.

Ia menambahkan, setelah sekian lama menunggu, tapi pihak Plt Gubernur tidak hadir, bahkan perwakilannya juga tidak ada yang diutus, membuktikan Plt Gubernur tidak bertanggung jawab

“Kami di Komisi V sangat kecewa dengan sikap yang ditunjukkan oleh Pemerintah Aceh, dimana menunjukkan tidak adanya tanggung jawab atas apa yang disampaikan ke publik terkait janji 10 ribu paket sembako tersebut,” kata Politisi Partai Aceh tersebut

Menurutnya, pada April lalu di sejumlah media sempat memuat soal 10 ribu sembako untuk warga Aceh di Malaysia, tapi akhirnya melalui Juru Bicara Pemerintas Aceh Saifullah Abdul Gani mengatakan Plt Gubernur Nova Iriansyah tidak pernah berjanji terkait 10 ribu bansos untuk warga Aceh di Malaysia.

“Kami menilai pemerintah Aceh sangat plin-plan, cakap tak serupa bikin. Sebelumnya Pemerintah Aceh pernah menyatakan akan menyalurkan bantuan sembako bagi 10 tibu warga Aceh di Malaysia yang terdampak ekonomi akibat virus corona, nyatanya mereka sekarang bersilat lidah,” lanjut Iskandar Al-Farlaky.

Ia menambahkan, dampak dari ingkar janji Pemerintah Aceh ini, akhirnya menuai ketidakpercayaan masyarakat Aceh di Malaysia terhadap Nova Iriansyah.

“Ini seperti prank, asal cuap saja. Seperti orang menelan ludah sendiri. Istilahnya mereka yang berjanji, mereka yang mengingkari,” ungkap Iskandar.

Menurut politisi PA asal Aceh Timur itu, kondisi ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Aceh berjalan kurang baik, termasuk dalam ranah komunikasi publik.

“Kami dapat alasan dari pihak pemerintah agenda penyaluran sembako belum dapat izin Kemlu dan KBRI. Nanti akan kita perjelas dalam RDP,” ujar Al-Farlaky.

Iskandar mengatakan Komisi V akan menjadwalkan ulang pemanggilan pihak Pemerintah Aceh dalam waktu dekat.

“Kita segera panggil kembali Plt Gubernur Aceh terkait hal ini, Janji-janji seperti ini yang membuat masyarakat kecewa tidak boleh dibiarkan begitu saja, apalagi berbohong pada rakyat di media massa,” tegas Iskandar (Red)