LINTAS NASIONAL – ACEH UTARA, Kepala Perwakilan YARA Aceh Utara, Iskandar, mengultimatum Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah agar serius membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun yang telah di tetapkan sejak 2017 dengan PP No 5 tahun 2017 dan sampai saat ini belum ada tanda tanda pembangunannya.
“Kami ingatkan Plt Gubernur agar focus dan serius dalam membangun Aceh, Pemerintah Aceh jangan nafsu besar tenaga kurang, selalu bernafsu meminta berbagai hal kepada Pemerintah Pusat, ketika diberikan tidak sanggup mengelolanya”, kata Iskandar pada Senin 7 Oktober 2019
Menurut Iskandar, masyarakat di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe saat tahun 2017 sudah sangat berharap jika pembangunan KEK Arun akan berjalan dengan cepat karena banyaknya perusahaan BUMN yang telah beroperasi di Kawasan KEK Arun dan juga ditopang dengan adanya infrastruktur yang cukup lengkap seperti Pelabuhan, Jalan utama, listrik, gas, air bersih dan pelabuhan, pembangunan ini tentu akan banyak tenaga kerja yang tertampung, angka kemiskinan akan menurun, ekonomi kecil di sekitarnya juga akan bergerak dan tentu saja ini akan menekan angka kriminalitas dampak dari kesejahteraan masyarakat di sekitar KEK Arun, namun sampai saat ini harapan masyarakat hanya tinggal angan saja.
“Tidak akan memakan waktu lama untuk membangun kawasan KEK menjadi pusat industry di Aceh sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja, menekan angka kemiskinan yang tinggi di Aceh dan juga berdampak pada turunnya angka kriminalitas karena masyarakatnya sejahtera” terang Iskandar.
YARA Aceh Utara juga mengingatkan Plt Gubernur jangan bersantai untuk mengoprasikan KEK Arun, PP No 5/2017 memberikan watu tiga tahun kepada Kawasan untuk segera beroperasi, jika masih stagnan maka Dewan Nasional dapat saja mengusulkan untuk mencabut status KEK tersebut, ini butuh keseriusan dan tanggung jawab Plt Gubernur selaku komandan dalam memajukan KEK Arun.
“Jika KEK Arun masih seperti ini maka jangan lagi pakai slogan Aceh Hebat, karena hanya untuk membangun kawasan KEK Arun saja yang telah lengkap infrastrukturnya tidak jalan apalagi bicara untuk membangun menuju Aceh Hebat, dan jika dalam waktu dua bulan kedepan juga tidak ada pergerakan pembangunan maka kami minta agar slogan Aceh Hebat tidak perlu lagi di gaungkan karena hanya menjadi jargon politik saja saat Pilkada”, tutup Iskandar. (Red)