LINTAS NASIONAL – MEDAN, Rangga (9) tewas saat mencegah ibunya diperkosa Samsul (41) di Aceh. Ayah kandung Rangga, Fadly, mengaku bangga karena anaknya wafat saat membela ibu yang sangat disayangi Rangga.
“Alhamdulillah punya anak seperti itu. Ya bangga,” kata Fadly dilansir dari detik.com pada, Senin 19 Oktober 2020
Menurut Fadly, Rangga berpikiran dewasa di usianya yang masih 9 tahun. Fadly mengatakan kepergian Rangga tak akan sia-sia.
“Ya karena belum tentu saya setua ini, mungkin nggak seperti Rangga. Yang anak seumurannya itu pikirannya dewasa. Alhamdulillah. Jadi, kepergiannya itu tidak sia-sia. Saya bisa mengikhlaskannya,” ucapnya.
Rangga ternyata baru saja merayakan ulang tahun sebelum pindah ke Aceh. Fadly bercerita tentang kado terakhir untuk anaknya itu.
Fadly, yang ditemui di rumahnya di Medan, mengatakan Rangga merayakan ulang tahun pada 19 September 2020. Dua pekan setelahnya, Rangga dijemput ibunya untuk pindah ke Aceh.
“Terakhir bulan 9 kemarin habis ulang tahunnya. Tanggal 19 bulan 9. Kemudian dua minggu sesudah itu baru dibawa ke Aceh,” kata Fadly.
Dia mengatakan dirinya dan ibu Rangga, DA, sudah bercerai sekitar 2 tahun. DA kemudian menikah lagi dan tinggal di Aceh.
Fadly menyebut DA datang menjemput Rangga pada awal Oktober 2020 untuk disekolahkan di Aceh. Dia mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut karena memang merupakan hak DA selaku ibu. (Red)