Disbudpar Aceh Gelar Festival Meurukon di Bireuen

Ist

LINTAS NASIONAL – BIREUEN, Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Festival Meurukon di Kabupaten Bireuen ini, dengan Tema “Revitalisasi Seni Tutur Aceh” pada Jumat 25 Maret 2022 di Aula Hotel Fajar

Acara tersebut dibuka oleh perwakilan Pemkab Bireuen, Wakil Ketua DPRK Suhaimi Hamid, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Bireuen Al Muttaqin, Pemerhati Kesenian dan Kebudayaan Bireuen Dr. H. Amiruddin Idris, S.E, M.Si, dan Anggota Komisi VII DPR RI Drs. H. Anwar Idris, Kepala Seksi Bahasa Disbudpar Aceh, Azizar Mansyah, S.Sos dan Ketua Dewan Kesenian Kab. Bireuen H. Mukhlis, SH ditandai pemukulan Rapai.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Aceh Jamaluddin SE, AK, MS.I dalam sambutannya mengatakan festival ini bertujuan untuk membangkitkan kembali kebudayaan Aceh sebagai peninggalan endatu yang harus dilestarikan, serta melakukan pembinaan terhadap seni budaya daerah dalam hal ini adalah seni meurukon sebagai bagian kekayaan sastra Aceh.

“Kita berharap seni meurukon ini dapat terus berkembang dan semakin dikenal di masyarakat luas khususnya Kabupaten Bireuen,” ujarnya

Kata Jamaluddin, Meurukon popular di masyarakat sekitar tahun 1990 an, salah satu bentuk kesenian yang memiliki tujuan untuk pendidikan dan pengajaran, serta penanaman nilai-nilai moral.

“Seni tutur Islami ini juga dikenal salah satu genre puisi Aceh yang dipresentasikan dengan cara dialogis antara satu kelompok dengan kelompok lainnya dengan cara bersajak tentang kaidah-kaidah dasar keagamaan,” lanjut Jamaluddin

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh kata Jamaluddin akan terus berupaya menyelenggarakan event seni budaya di daerah, pada tahun 2022 ini Kabupaten Bireuen sebagai kabupaten kedua penyelenggaraan kegiatan, setelah pelaksanaan pentas budaya Barat Selatan pada minggu lalu.

“Kita berharap upaya ini akan dapat membangkitkan semangat pekerja seni dan pekerja kreatif lainnya untuk sama-sama berkontribusi meningkatkan taraf ekonomi masyarakat,” tuturnya

Sementara itu Dr. H. Amiruddin Idris selaku Pemerhati Kesenian dan Kebudayaan Bireuen di kesempatan yang sama menyampaikan Festival Meurukon ini digelar untuk menjaga Budaya Aceh yang islami.

“Meurukon mengisahkan melalui tutur kata hukum-hukum Islam yang dikemas melalui perlombakan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya,” sebut Amiruddin

Anggota DPRA dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyebutkan Meurukon juga menjadi salah satu cara untuk menghalau budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan Syariat Islam.

“Kegiatan ini harus di revitalisasi dan dikembangkan, Meurukon bukan hanya tugas orang tua-tua, budaya Meurukon bersifat edukasi dan pendidikan yang berupa hukum Islam yang diamalkan dapat kehidupan sehari-hari,” pungkas Amiruddin Idris (AN)