LINTAS NASIONAL – JAKARTA, Peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-44 di Aceh berlangsung kondusif meski sempat diwarnai insiden penaikan bendera Bulan Bintang di Masjid Raya Baiturrahman, Jumat 4 Desember 2020. Aksi itu dilakukan massa dari sejumlah daerah di Aceh. Mereka juga sempat berkonvoi.
Namun hal tersebut tidak berlangsung lama. Usai doa bersama dan berorasi di halaman masjid, bendera langsung diturunkan
Petugas keamanan yang terdiri dari TNI Polri terlihat siaga, lengkap dengan senjata untuk melakukan pengamanan di lokasi masjid. Usai melakukan doa bersama, massa sempat berorasi menyampaikan aspirasi secara bergantian.
Selang beberapa saat bendera dikibarkan, massa kemudian berdialog dengan petugas yang melarang dikibarkannya bendera Bulan Bintang tersebut.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Awi Setiyono memastikan kondisi di Aceh kondusif meski ada yang mengibarkan bendera Bulan Bintang.
“Barusan saya hubungi Kapolresta Banda Aceh, Kabid Humas Polda Aceh alhamdulillah masih kondusif,” kata Awi di Mabes Polri dikutip dari inews pada Jumat 4 Desember 2020
Awi mengatakan, saat perayaan Milad tersebut pihaknya bersama dengan TNI telah melakukan pengamanan. Kendati demikian, dia mengakui saat acara tersebut ada sejumlah pihak yang menuntut agar menaruh tanda GAM di pemerintahan Aceh.
“Kemudian sudah dilakukan mediasi dan sudah dilakukan pengamanan. Kemudian alhamdulilah situasi aman kondusif,” papar Awi.
Menurut Awi, terkait peristiwa tersebut pihaknya belum menemukan unsur pidana. Sebab mereka hanya menuntut agar lambang GAM masuk dalam lambang pemerintahan Aceh sebagaimana dulu terjadi saat perjanjian Helsinksi.
“Ya pada intinya demikian yang penting kan situasi kondusif sudah berjalan dengan normal kembali yang tadinya sempat ada semacam demo,” katanya. (Red)