LINTAS NASIONAL – JAKARTA, TNI saat ini tengah menyiapkan 10 ribu prajurit Babinsa (Bintara Pembina Desa) untuk tenaga tracer alias pelacakan COVID-19. Seluruh prajurit itu dibagi di tujuh provinsi di Indonesia.
“Untuk training of trainer (TOT) tracer, puskes TNI sudah memberikan pelatihan. Jadi target kita di 10 ribu prajurit Babinsa untuk bersama di tujuh provinsi sebagai pelopor untuk melakukan tenaga tracer, dan ini kami sudah rapat video conference kemarin sore untuk men-triger lagi kodam-kodam, khususnya dari rumah sakit men-training para Babinsa,” kata Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Marsekal Pertama TNI Tedy Rizalihadi dalam konferensi pers virtual, Sabtu 20 Februari 2021.
Tedy mengatakan kesiapan para Babinsa untuk tenaga tracer itu masih berjalan. Dia menyebut jumlah tenaga akan ditingkatkan hingga 31.650 prajurit.
“Jadi on progress kami target 10 ribu Babinsa nanti ke depannya pelan-pelan sesuai dengan jumlah yang Pak Menko sampaikan, jadi kami ada Babinsa yang satu orang menangani dua desa, jadi totalnya itu 31.650 Babinsa,” ujarnya.
“Ini dalam target yang tidak lama akan kami pantau terus untuk pelaksanaan TOT sebagai tracer, ini sudah ada SOP-nya, jadi sudah kami videokan sehingga para Babinsa bisa memahami tugasnya sebagai tracer di lapangan,” lanjut Tedy.
Lebih lanjut Tedy menyebut pihaknya akan mengevaluasi per tiga hari untuk melihat perkembangan pelatihan para prajurit. Dia memastikan semua tenaga yang melakukan pelatihan akan memiliki kemampuan tracer sebagaimana mestinya.
“Ini kita evaluasi per tiga hari, jadi para kodam kita evaluasi sejauh mana untuk melakukan TOT kepada Babinsa supaya berkemampuan sebagai tracer,” tuturnya. (detik)