
LINTAS NASIONAL – MALAYSIA, Sebelumnya Pemerintah Aceh menjanjikan bantuan sebanyak 10.000 paket sembako senilai RM500.000 untuk masyarakat Aceh yang terdampak wabah Covid-di Malaysia.
Hal itu disampaikan oleh Pemerintah Aceh di bebagai media online maupun cetak, namun hingga saat ini belum di realisasikan
Informasi terakhir yang diterima Komunitas Melayu Acheh Malaysia (KMAM) dari Pemerintah Aceh melalui pernyataan tertulis hingga hari ini, bantuan tersebut masih belum bisa disalurkan kepada warga Aceh di Malaysia karena terkendala Izin.
“Pemerintah Aceh belum menerima jawaban tertulis dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Menteri Luar Negeri Indonesia atas Surat Pemerintah Aceh tertanggal 27 April 2020 yang lalu,” kata Haji Mansyur kepada lintasnasional.com pada Minggu 2 Agustus 2020
Pada 11 Mei 2020 Pemerintah Aceh melalui Juru Bicara Saifullah Abdul Gani menagatakan, Bantuan tersebut akan di salurkan Melalui kedutaan Besar RI di Malaysia, Mekanisme penyaluran bantuannya dalam bentuk Tunai.
Menanggapi hal tersebut Presiden KMAM Datuk Haji Mansyur Bin Usman menilai Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah Nurdin tidak besungguh-sungguh dalam menyalurkan bantuan untuk warga Aceh di Malaysia yang terkena dampak Covid19
“Saya rasa bukan lagi terkendela izin Pemerintah Pusat karena sudah berbulan-bulan, tapi Plt Gubernur Aceh tidak serius dan bersungguh-sungguh dan tidak mengupayakan 10 ribu paket yang sudah dijanjikan,” ketus Datuk Mansyur.
Komunitas Aceh Melayu dan masyarakat Aceh di Malaysia sangat kecewa dengan sikap Plt Gubernur Aceh kerena 10 ribu paket bantuan tersebut tidak di realisasi hingga saat ini.
“Kita menduga ini ada unsur Politik dibalik semua itu, saat ini KMAM dan warga Aceh di Malaysia sudah tidak berharap lagi bantuan tersebut, kita sedang fokus untuk mengurus Pemulangan ribuan PMI, Insya Allah dalam waktu dekat bisa diberangkatkan,” pungkas Datuk Mansyur (Red)