Dulunya Sarang Narkoba, Kini Warga Kampung Kubur Hidup Sejahtera

LINTAS NASIONAL – MEDAN, Kampung Kubur yang terletak di pusat Kota Medan dulunya dikenal sebagai surga bagi penikmat narkoba kini berubah drastis menjadi kampung yang masyarakatnya memiliki kehidupan yang damai dan sejahtera.

Pasalnya Kampung yang terletak di Jalan H. Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Medan Sumatera Utara itu dulunya 80 persen masyarakatnya menjadi pengedar dan pemakai narkoba jenis Sabu.

Sejak Tahun 2001 hingga 2016 kampung yang memiliki penduduk sekitar 1.300 orang itu dijuluki “Kampung Narkoba”, dari anak-anak hingga orang Dewasa bebas memakai dan mengedar Narkoba.

Kehidupan di Kampung Kubur penuh dengan kegelapan, bandar Narkoba bebas keluar masuk menjajakan sabu, bahkan anak-anak dibawah umur pun dilatih menjadi kurir.

Meskipun terjadi penolakan dari sebagian masyarakat, namun tidak menyurutkan langkah para pengedar untuk berhenti, karena masyarakat berpikir bisa merubah taraf ekonomi dengan menjadi pengedar Sabu.

Namun setelah Kapolrestabes Medan pada Tahun 2016 dipimpin Brigjen Mardiaz Kusin, peredaran Narkoba dikampung Kubur benar-benar diberantas hingga ke akarnya.

Menurut pengakuan H. Marsyam (81) salah satu tokoh masyarakat setempat tidak mudah bagi pihak manapun dalam memberantas narkoba, pasalnya sebagian masyarakat bekerjasama dengan para bandar yang memiliki Backing kuat.

“Mereka memiliki Backing, kita takut melaporkannya, namun tidak sedikit juga warga yang menginginkan perubahan terjadi di kampung Kubur dengan memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya,” ujar H. Marsyam pada Sabtu 29 Mei 2021 media ini

H. Marsyam menuturkan, sejumlah tokoh masyarakat, memberanikan diri melaporkan bandar dan pengedar dengan sembunyi-sembunyi kepada pihak kepolisian.

“Akhirnya, pada 2016 dipimpin oleh Brigjen Mardian Kusin, personil kepolisian bolak balik-balik melakukan penangkapan terhadap pemakai, pengedar dan kurir narkoba,” tuturnya

Menurutnya, karena hampir semua warga terlibat, pihak kepolisian mengalami kesulitan, butuh waktu 4 Tahun untuk bisa memberantas Narkoba di Kampung Kubur, itu pun dengan melakukan berbagai cara.

“Tidak sedikit yang ditangkap, direhab bahkan ada yang berhenti dengan kesadaran sendiri, kita juga berinisiatif menyewa Rumah Taubat biayanya ditanggung oleh Kapolrestabes saat itu,” ungkap H. Marsyam

Masih kata H. Marsyam, pada Tahun 2018 kampung Kubur berubah nama menjadi kampung Sejahtera yang merupakan hasil dari musyawarah masyarakat setempat dengan pihak Muspika.

“Semenjak beralih nama menjadi Kampung Sejahtera, kini masyarakat mulai hidup normal, dengan menjadi pedagang kecil dengan membuka kios dan penjaja kue kering dan basah,” imbuhnya

Hal senada disampaikan oleh Kepala lingkungan I Petisah Tengah Safriadi (45) kini masyarakat mulai menyadari efek negatif yang ditimbulkan oleh narkoba.

“Kita akui, saat ini narkoba belum hilang 100 persen di Kampung Sejahtera, namun tokoh-tokoh agama tetap gencar menggelar sosialisasi, pengajian untuk menyadarkan masyarakat dari pengaruh narkoba,” kata Safriadi

Kini terlihat, suasana kampung menjadi bersih, masyarakat Kampung Sejahtera hidup dengan damai dan aman dengan rata-rata menjadi pedagang.

Safriadi mengakui meskipun narkoba belum hilang 100 persen namun masyarakat saat ini tidak lagi hidup dalam ketakutan dan kekhawatiran.

“Kita akan terus berusaha, dengan membuka pengajian-pengajian rutin, menghadirkan ustaz-uztaz dari luar untuk menyadarkan masyarakat tentang bahaya narkoba dan efek yang ditimbulkan di masa depan, kami yakin, semuanya akan baik-baik saja dan pengaruh narkoba akan hilang 100 persen, kedepannya,” pungkas Safriadi (AN)